Tuesday, May 11, 2010

Oh...TIDAK!!!


Satu ketika saat matahari tengah bersiap menjalankan shift tugasnya menggantikan bulan yang menggantung di langit sepanjang malam aku terbaring dengan mata terbuka, nyalang mencari-cari di dalam keremangan.

Aku tau apa yang kucari, tapi pada saat yang sama aku tidak yakin dengan apa yang mungkin kutemukan dalam pencarianku itu.


Aku mencari sepotong bagian vital dalam tubuhku yang tiba-tiba menghilang. Aku sungguh tidak ingat kapan pertama kalinya aku sadar bahwa sebuah lubang menganga di sana, meninggalkan ruang hampa yang anehnya tidak mengeluarkan darah merah.


Lubang itu kosong begitu saja, tidak menyebabkan kesakitan atas ketiadaan penghuninya melainkan membuatku merasa sesak, takut, gelisah dan ngeri akan ketiadaan rasa nyeri.


Bukan hanya sampai disitu keanehan yang kurasakan, meski lubang kosong itu meninggalkan lubang, lubang itu terasa hangat dan memberikan kenyamanan seolah-olah ada lentera yang cahayanya berderak lincah namun tidak berniat untuk padam!!aku semakin bingung…


Bosan dengan usahaku menelaah keanehan yang melandaku melalui lubang itu, aku mulai menggerakan otakku, memaksanya berderu kencang mengingat kembali kapan terakhir kali aku yakin lubang itu tidak kosong.


Kepalaku terasa hangat, otakku mulai menunjukan kemampuannya!namun, samar-samar aku mendengar bunyi deru teredam dari sana. Apa otakku berusaha terlalu keras??


Kemarin pagi saat aku terbangun tepat pada waktu seperti sekarang ini sepertinya aku belum merasakan keanehan ini.


Ah…tapi aku tidak yakin!!


Tunggu dulu…ya aku memang belum merasakan keanehan ini, aku ingat masih mendengar derum rendah dari lubang itu pagi tadi saat aku mengingat ini hari pertamaku sebagai mahasiswi.

Aku ingat merasa sangat bebas dan puas!!aku tidak lagi dikotakan sebagai pasukan putih abu-abu, karena kini aku adalah aku sebagai seorang individu!!ya…aku ingat perasaan itu!!

Lalu…siang tadi. Apa aku sudah merasakan keanehan ini ya?!
aku tidak ingat dan lagi-lagi tidak yakin, ah…mengesalkan!!

BELUM!!!

aku belum merasakan keanehan ini!aku ingat merasa kesal karena ban mobilku kempes di tengah jalan!!padahal ini hari pertamaku menyetir dengan izin kedua orang tuaku.

Tidak seperti dulu…ketika aku sembunyi-sembunyi mengendarai mobil ke rumah sahabatku Clara saat ayah dan bundaku tengah mengadu kepala memperdebatkan bisnis besar mereka yang omset tahunannya mencapai 200 kali lipat biaya kelahiranku yang bunda bilang sangat mahal!

Ya…itu salah satu alasan bunda tak mengijinkanku mengendarai mobil keluarga berwarna hitam yang selalu terparkir di halaman saat suara ayah dan bunda bergaung di dalam rumah berlangit-langit tinggi ini, karena aku anak mahal!!

Tidak…aku masih memilikinya!!

lalu sore tadi, apa aku sudah kehilangan benda vital ini?!!hmmm…belum aku ingat aku merasa sangat malu karena salah menyerahkan kartu atm yang kukira kartu kredit pertamaku.

Huh…aku masih bodoh soal gesek-mengesek ini, aku sudah terlalu terbiasa dengan mesin penelan yang selalu mampu memuntahkan semua uang yang kubutuhkan. Aku benar-benar malu!!

Lalu malam tadi, aku yakin masih belum hilang. Aku ingat merasa sangat senang, belum pernah aku merasa sesenang itu seumur hidupku. Bahkan ketika aku menyentuh kunci mobil dan mastercard pertamaku, aku tidak merasa sesenang ini!!!

Malam tadi, bawahan ayah bundaku datang untuk makam malam!!ayah baru saja mempromosikannya sebagai kepala cabang barunya setelah pak darmais pensiun seminggu yang lalu.

“ini makan malam perayaan,” ayahku berkata malam tadi.

Kepala cabang baru itu sangat ramah dan sopan, terlihat bahwa ia orang yang cerdas dan berpendidikan. Wajahnya juga tampan dan selalu terlihat ramah.

Dia juga bukan bapak tua yang wajahya penuh kerut dan beban, usianya baru 23 tahun! dia sangat pandai bergurau, aku tak henti menatapnya sambil tertawa.

Sayang dia pulang sebelum jam Sembilan, jadi aku hanya bisa memandang dan mendengar suaranya selama satu jam sebelum ia akhirnya berpamitan pulang.

Dia mengucapakn selamat malam dengan suara merdu dan berbalik perlahan melangkah menuju mobil sedan putihnya yang berkilat di bawah keremangan lampu taman, sementara aku berkata dalam hati kapan aku bisa bertemu lagi dengan pemilik kuda putih dari besi itu.

Lalu mobil itu berderu dan melaju keluar dari pagar rumahku yang tingginya dua kali lipat tinggi gawang lapangan sepak bola sekolahku dulu, aku masih memandangi tempat mobil putih itu menghilang…

Oh……TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!

aku ingat sekarang, aku yakin bahwa aku mulai merasa seperti ini saat mobil itu berbelok di sudut jalan!!!

Aku juga yakin sekarang bahwa dialah yang meninggalkan lubang aneh ini!!!

Dia pergi dengan membawa hatiku!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Oh……tidak!!!


aku yakin bahwa aku sudah jatuh cinta!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!